Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

mengenal ayam kedu atau cemani dan sejarahnya

ayam kedu atau cemani

Ayam kedu atau lebih dikenal sebagai ayam cemani adalah ayam asli indonesia dan meruakan aset plasma nutfah Provinsi Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Temanggung,
ayam kedu atau cemani
Magelang, Wonosobo, dan sekitarnya, yang dahulu dikenal dengan wilayah Karesidenan Kedu. oleh kerana itu ayam ini disebut sebagai ayam kedu kerana hidup dan berkembang di daerah karsidenan kedu.
karsidenan kedu
karsidenan kedu

Ayam kedu atau cemani sudah dikenal di seluruh Indonesia bahkan sampai ke mancanegara. Saat ini dikenal ada 3 jenis ayam kedu atau cemani yaitu ayam kedu putih, berwarna, dan hitam. Pemberian nama tersebut didasarkan pada sebaran warna bulunya ayam.

asal usul ayam kedu atau cemani


Asal-usul ayam kedu atau cemani sampai saat ini belum pasti. Banyak versi yang menceritakan bagaimana ayam tersebut berasal. Versi-versi tersebut ada yang sifatnya sedikit ilmiah dan ada yang merupakan cerita turun temurun, dan masing-masing yang mempercayai versi tersebut mempunyai keyakinan sendiri akan kebenarannya. Salah satu versi diperkenalkan oleh seorang tokoh masyarakat dari Desa Kalikuto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, bernama Tjokromihardjo. Tokoh Tjokromihardjo banyak mencurahkan perhatiannya di bidang peternakan di samping menjabat sebagai kepala desa. Pernah dilaporkan oleh majalah Minggu Pagi yang terbit tanggal 7 Juni 1959, bahwa pengetahuan Pak Tjokro di bidang peternakan diperoleh dari kursuskursus yang diadakan oleh Dr. Douwes Dekker pada tahun 1919, di Bandung, dan korespondensinya dengan seorang ahli perunggasan dari Colorado yaitu Mr. Schelter.

Berdasarkan informasi langsung dari putra Bapak Tjokro yaitu bapak Bambang Irawan (November, 2011), diceriterakan bahwa ayam kedu diperoleh melalui ketekunan Bapak Tjokro dalam menyilangkan dan melakukan seleksi secara terus-menerus. Pada awalnya seleksi yang dilakukan adalah warna bulu kemudian bentuk tubuh dan ciri fisik tubuh seperti bentuk badan, bentuk kaki, jumlah sirip pada kaki, jengger, dan lain-lain. Selanjutnya seleksi diarahkan ke produktivitasnya, baik produksi telur maupun daging. Ayam hasil persilangannya kemudian diikutkan di beberapa lomba oleh sahabatnya, seorang berkebangsaan Belanda yang berdomisili di Desa Secang, Kabupaten Magelang. Pada saat itu Bapak Tjokro belum memberi nama terhadap ayam hasil persilangannya.

Nama ayam kedu muncul pada tahun 1926. Sebelumnya nama ayam kedu adalah ayam hitam. Nama ayam hitam ini dikenal pada tahun 1924. Pada waktu itu sahabat Bapak Tjokro mengikutkan ayam hitamnya pada suatu lomba yang dahulu dikenal dengan istilah "kongkrus", di Pekan Raya Surabaya. Ternyata ayam hitam Bapak Tjokro mendapat hadiah utama dan mendapat medali Pada tahun 1926,

ayam Pak Tjokro diikutkan lagi pada lomba di Pekan Raya Semarang dan mendapat juara. Oleh karena ayam yang berwarna hitam dalam perlombaan itu banyak, maka ayam Pak Tjokro diberi nama ayam hitam kedu,sesuai dengan daerah asal dari Pak Tjokro yaitu eks Karesidenan Kedu. Nama tersebut disingkat lagi menjadi ayam kedu.

sejarah munculnya nama ayam kedu,maka dapat diinterpretasikan bahwa apabila seseorang menyebut ayam kedu, yang disebut adalah ayam yang warna bulunya dan berasal dari daerah Kedu. Tetapi karena saat ini ayam di daerah Kedu tidak hanya berwarna hitam, maka muncul lagi variasi ayam kedu seperti ayam kedu putih, ayam kedu berwarna, dan ayam kedu hitam. Jadi, nama atau istilah yang paling tepat untuk menyebut ayam kedu seperti yang dimaksudkan orang pada umumnya adalah ayam kedu hitam. Dari ayam kedu hitam inilah kemudian diturunkan ayam yang seluruh tubuhnya berwarna hitam yang dikenal masyarakat dengan sebutan ayam cemani.

Terdapat dugaan bahwa pada tahun 1835, ayam kedu hitam pernah diekspor ke Amerika Serikat. Ayam tersebut kemudian dikembangkan dengan program pemuliaan yang baik, ternyata mampu menunjukkan produksi yang unggul dan dijadikan standard breed yang dikenal dengan The Black Java Breed. Dari ayam ini kemudian diturunkan bangsa ayam Black Orpington yang digunakan untuk membentuk bangsa ayam Austrolop (Senosastro-amidjojo, 1967).


elinotes
elinotes hay namaku eli setiawan biasa dipanggil eli, saya adalah admin elinotes dari blog elinotes.com yang membahas artikel teknologi, blogger, software, hewan, aplikasi, dll. kunjungi profil google developer https://g.dev/elinotes dan silakan apabila membutuhkan jasa Content Placement elinotes review diblog ini bisa kirim email ke [email protected]

Posting Komentar untuk "mengenal ayam kedu atau cemani dan sejarahnya"