Mahasiswa KKN Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto kenalkan inovasi olahan keripik pepaya muda

BANJARNEGARA - Desa Kutayasa, 20 Juni 2025, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 3 Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto melaksanakan kegiatan KKN melalui program kerja bertema “Inovasi Olahan Pepaya Muda”. Kegiatan ini berupa demonstrasi pengolahan pepaya muda menjadi keripik, yang digelar di aula balai desa bersama ibu-ibu PKK Desa Kutayasa.

Acara dimulai pukul 15.00 WIB dengan sambutan dari kepala desa dan koordinator mahasiswa KKN. Suasana terlihat semarak dengan kehadiran ibu-ibu PKK yang antusias mengikuti setiap tahapan kegiatan. Tujuan dari program ini adalah memberikan pelatihan keterampilan pengolahan hasil pertanian lokal agar memiliki nilai tambah dan berpotensi sebagai produk UMKM.

Dalam sesi demo, mahasiswa KKN memperagakan langkah-langkah pembuatan keripik pepaya, mulai dari pemilihan buah pepaya muda yang berkualitas, proses perendaman untuk menghilangkan rasa sepat, teknik pengirisan , hingga penggorengan dengan suhu tertentu agar menghasilkan keripik yang renyah dan tahan lama. Selain itu, diperkenalkan juga beberapa varian rasa seperti pedas, keju, dan balado untuk menambah daya tarik produk.

Koordinator proker, Fitriana Hafsah Nurfalah dan Sofiyatul Hasanah, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh melimpahnya buah pepaya di lingkungan sekitar yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. “Kami berharap melalui pelatihan ini, ibu-ibu PKK dapat melihat peluang usaha dari bahan sederhana yang ada di sekitar mereka,” ujarnya.

Respon dari peserta pun sangat positif. Salah satu anggota PKK, mengaku senang bisa belajar cara baru mengolah pepaya. “Biasanya pepaya muda cuma buat sayur, sekarang saya baru tahu kalau bisa jadi keripik enak. Anak-anak pasti suka, dan siapa tahu bisa dijual juga,” ungkapnya dengan semangat.

Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab dan pembagian resep sederhana sebagai panduan praktik di rumah. Melalui program ini, mahasiswa KKN berharap masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK, bisa semakin aktif, kreatif, dan mandiri dalam mengembangkan potensi lokal menjadi peluang ekonomi yang menjanjikan.